Keterbatasan
anggaran pemerintah merupakan hal yang umum ditemui. Di sisi lain, pemerintah dihadapkan pada berbagai alternatif program yang
akan dilaksanakan. Hal tersebut menyebabkan pemerintah
harus jeli dalam menentukan program yang diprioritaskan. Pemilihan prioritas suatu proyek tidak mudah. Dalam memutuskan kelayakan suatu
proyek yang berhubungan dengan sektor publik, pemerintah
dihadapkan pada banyak pertimbangan dan permasalahan.
Dalam hal ini, prioritas yang dipilih harus mempertimbangkan kepentingan publik
atau masyarakat umum.
Terkait
dengan proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan suatu perencanaan proyek
atau program pendidikan, pemerintah
memerlukan suatu alat analisis yang mampu digunakan dalam meminimalkan kesalahan dalam pemilihan keputusan. Salah satu analisis yang dapat
digunakan sebagai alat untuk memilih program yang layak
diprioritaskan adalah dengan menggunakan analisis Benefit
Hampir selama 10 tahun akademisi dan para ahli ekonomi pendidikan telah menggunakan
pendekatan cost benefit dan efektifnes (Blaug 1969). Cost benefit mengevaluasi proyek
pendidikan sebagai investasi yang akan meningkatkan pendapatan. Dan cost efektifnes menyentuh hasil yang tidak bisa disentuh dengan
pendekatan ekonomi atau pendekatan kuantitatif. Ada pro dan kontra dalam
menggunakan pendekatan tersebut terutama ditujukan pada pendekatan cost
benefit. Blaugh dkk dengan studinya
di India (1969), Carnoy di Puerto Rico (1972) dan Mexico
(1967) dan Thias di Kenya (1972). Sementara Psacharopoulos (1973), Davis (1969)
Meret (1966) menyampaikan keraguannya bahwa
cost benefit bisa digunakan sebagai pendekatan dalam perencanaan pendidikan. Para
ahli ekonomi lain telah menyampaikan keraguannya terhadap keseluruhan
pendekatan (Vaizey 1972; Robinson 1971). Dikatakan bahwa pendekatan cost
benefit jarang digunakan dibanding perencanaan SDM, sama halnya pendekatan SDM
jarang digunakan dibanding social demand. System sekolah secara sederhana telah
mengembangkan pendekatan dari social demand. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa
pendekatan cost benefit telah mengisi literatur dan membentuk pandangan baru
bagi perencana pendidikan dan dalam beberapa hal mempunyai pengaruh terhadap
perencanaan pendidikan.
Pada
saat ini perdebatan tidak banyak terpusat pada apakah pendidikan meningkatkan produktivitas tetapi pada seberapa besar. Sebagaimana pada
pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab dari seberapa akurat repleksi
pendapatan terhadap produktivitas. Perdebatan ini memiliki relevansi yang besar
terhadap validitas analisis cost benefit dalam pendidikan karena benefit ekonomi hampir selalu dibangun
sebagai perbedaan dari pendapatan setiap tahun, antara orang dengan perbedaan
tingkatan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar