Bagian-bagian
catatan lapangan
•
Kode catatan
Membuat kode penting untuk mengelompokkan catatan-catatan lapangan supaya
tidak bingung bila suatu waktu peneliti menyusun laporan penelitiannya.
Membuat kode penting
untuk mengelompokkan catatan-catatan lapangan supaya tidak bingung bila suatu
waktu peneliti menyusun laporan penelitiannya.
•
Teknik
pengumpulan data
beri judul pada kepala catatan teknik pengumpulan data apa yang digunakan
dalam pengumpulan data.
Misalnya wawancara, observasi atau studi dokumen.
•
Identitas setting
social
Menulis secara jelas identitas setting social, yaitu waktu, tempat, pelaku
dan aktivitas.
Misalnya
: Waktu : hari, tanggal, jam. Tempatnya dimana, siapa
informannya dan apa aktivitasnya.
•
Aspek/fokus
kajian
Aspek/fokus kajian dicatat sesuai kode dan dirinci lagi sesuai kondisi
lapangan.
Misalnya penelitian tentang budaya sekolah efektif. Maka aspek yang ditulis
adalah kajian yang berkaitan dengan sekolah efektif, misalnya manajemen
kesiswaannya, manajemen tenaga kependidikannya, manajemen keuangan, dan
lain-lain.
•
Deskripsi
Deskripsi adalah catatan-catatan sesungguhnya hasil
wawancara/pengamatan/studi dokumen.
Hal yang harus
diperhatikan dalam upaya deskripsi, yaitu:
1.Tulislah deskripsi
sedeskriptif mungkin artinya bahwa apa yang diamati hendaknya disajikan secara
rinci dari pada dirangkum.
Fokus: Artifak budaya
(rapat pimpinan), deskripsi: rapat pimpinan itu begitu tertib dan mengikuti
aturan birokratik,refleksi:-
Sebaiknya peneliti
melukiskan seperti apa rapat itu berlansung, misalnya :
Fokus: Artifak budaya
(rapat pimpinan), deskripsi: Rapat pimpinan itu dipimpin langsung oleh kepala
dinas pendidikan dan dibantu oleh seorang notulen dari staf TU, rapat ini
dihadiri kepala bagian, seluruh kepala bidang, kepala sub bagian, kepala seksi
dan 3 orang staf tata usaha. Rapat dimulai pukul 8.00 wib sesuai dengan yang
tertera dalam surat undangan. Kepala dinas memulai dengan memberi salam dan
mengemukakan aturan rapat, ia mengevaluasi program secara tuntas selanjutnya
dilakukan tanya jawab.....rapat diakhiri pukul 12.00 dengan menghasilkan kesimpulan
sbb............,refleksi:-
2.Dalam mendeskripsikan
hasil lapangan hendaknya tidak diambil kesimpulan ataupun penilaian dari
peneliti.
Fokus: Artifak budaya
(rapat pimpinan), deskripsi: dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kepala dinas
terlihat bahwa kepala bidang tidak menguasai bahan,refleksi:-
Sebaiknya :
Fokus: Artifak budaya
(rapat pimpinan), deskripsi: kepala bidang menjawab: saya akan coba cek lagi ke
kepala seksi yang menangani dan kebenaran saya masih mempelajari cara-cara
menyeleksi dan menjaring siswa yang memperoleh beasiswa. Mungkin saya akan
meminta data dari kepala UPTD kecamatan untuk menjaring data siswa SMA tidak
mampu)*,refleksi:* UPTD kecamatan untuk siswa SMA ?! Bukankah kecamatan itu
untuk siswa SD.
3.Dalam membuat deskripsi
diuapayakan tidak menggunakan kata-kata abstrak, kecuali jika dikutip dari
ucapan subjek.
4.Senantiasa memulai
denga alenia baru setiap terjadi peristiwa atau kejadian baru betapapun
kecilnya perubahan.
•
Makna/refleksi
Refleksi adalah pemikiran, tafsiran, atau komentar tentang apa yang diamati.
Peneliti mengolah apa
yang diobservasi, ia mencari maknanya, untuk kemudian menemukan pola atau thema
rangkaian kejadian-kejadian.
Lewat refleksi peneliti
berusaha: (1) memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam
tindakan strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada
dalam situasi tertentu, dan (2) memahami persoalan dimana penelitian dilaksanakan.
Model catatan
lapangan
•
Catatan pengamatan (CP)
Pernyataan tentang semua peristiwa yang dialami, yaitu yang dilihat dan
didengar.
Pernyataan tersebut tidak
boleh berisi penafsiran, tetapi pernyataan yang sudah teruji kepercayaan dan
keabsahannya. CP merupakan catatan tentang siapa, apa, bagaimana, dimana suatu
kegiatan manusia.
•
Catatan teori
(CT)
Catatan teori mewakili usaha yang terkontrol dan dilakukan secara sadar
untuk memperoleh pengertian dari satu atau beberapa CP.
Jika peneliti ingin
mempersoalkan sesuatu melebihi fakta, maka hal itu dimasukkan kedalam CT.
Peneliti sebagai pencatat senantiasa berfikir tentang apa yang dialaminya dan
membuat pernyataan khusus tentang arti sesuatu yang dirasakannya sebagai
sesuatu yang menghasilkan suatu konsep konseptual. Dengan demikian dimulai
dengan menafsirkan, menyimpulkan, berhipotesis, bahkan berteori.
•
Catatan
metodologi (CM)
Pernyataan yang berisi tindakan operasional yang berpengaruh terhadap suatu
kegiatan pengamatan yang direncanakan atau yang sudah diselesaikan.
Jadi, catatan metodologi berupa instruksi terhadap pengamat sendiri,
peringatan, atau kritik terhadap taktiknya. Hal itu berisi soal waktu,
penataurutan kegiatan, penetapan dan kestabilan langkah, pengaturan situasi dan
tempat, cara pengamat berkelit dalam taktik dan lain-lain.